Kenali Tokoh Pewayangan – Werkudara (Bima)

Bima atau Werkudara merupakan putra kedua Prabu Pandu dengan Dewi Kunti. Sang ayah merupakan raja negara Astina, sedangkan ibunya adalah putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayita, dari negara Mandura.

Werkudara

Werkudara memiliki dua orang saudara kandung, yaitu Puntadewa (atau Yudhistira) dan Arjuna. Ia juga memiliki dua orang saudara lain ibu yang bernama Nakula dan Sadewa.

Tokoh pewayangan yang satu ini dikenal dengan banyak nama. Termasuk Balawa, Bratasena, Birawa, Dandunwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Kusumadilaga, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, atau Wijasena. Ia memiliki perwatakan gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur.

Kelahiran Werkudara

Bima terlahir dalam wujud bungkus. Tubuhnya diselubungi selaput tipis yang tidak dapat disobek dengan senjata apapun. Sehingga Dewi Kunti dan Prabu Pandu merasa sangat sedih. Kemudian atas anjuran dari Begawan Abiyasa, Prabu Pandu membuang bayi bungkus tersebut ke Hutan Mandalasara.

Di hutan tersebut, selama tak kurang delapan tahun si bayi bungkus masih tak kunjung pecah juga. Malah berguling kesana kemari sehingga hutan yang tadinya rimbun menjadi rata dengan tanah. Penghuni hutan pun kalang kabut, dan para jin yang menghuni mulai terganggu.

Adalah Batari Durga yang kemudian melapor pada Batara Guru, raja para dewa. Kemudian Batara Guru memerintahkan Batara Bayu, Batari Durga, dan Gajah Sena yang merupakan anak dari Erawata (gajah tunggangan Batara Indra), serta diiringi oleh Batara Narada untuk membantu memecahkan bungkus bayi tersebut.

Werkudara dalam Pewayangan

Bima dikenal pandai berperang dan memiliki berbagai senjata, termasuk Kuku Pancanaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Ia juga memiliki ajian yang terdiri dari Aji Bandung Bandawasa, Aji Ketuk Lindu dan Aji Blabak Pangantol-antol.

Werkudara mengenakan pakaian yang melambangkan kebesaran. Terdiri dari Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelat Bahu Candrakirana, Ikat Pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sebagian diantaranya merupakan anugerah yang ia terima dari pada dewa, yaitu berupa kampuh atau kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan pupuk Pudak Jarot Asem.

Kediaman Bima terletak di Kadipaten Jodipati, wilayah negara Amarta. Bima sendiri beristrikan tiga orang, dan dari ketiganya ia memiliki tiga orang anak.

Istri pertamanya adalah Dewi Nagagini, darinya Bima berputrakan Arya Anantareja. Istri keduanya adalah Dewi Arimbi, darinya Bima berputrakan Raden Gatotkaca. Sedangkan istri ketiga adalah Dewi Urangayu, darinya Bima berputrakan Arya Anantasena.

Sebagaimana kakaknya, Puntadewa, Werkudara diceritakan mati sempurna atau moksa bersama Pandawa Lima yang lain, seusai perang Bharatayudha.


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :

Bacaan Paling Dicari: