Cara merawat keris penting untuk diketahui. Terutama bagi Anda yang kebetulan memiliki atau mewarisi keris pusaka dalam keluarga. Apalagi, bila bilah kerisnya sudah terlanjur berkarat karena usia dan salah perawatan.
Cara Merawat Keris Pusaka yang Berkarat
Bila Anda pernah menjumpai keris-keris sepuh, banyak diantaranya yang masih memiliki warangka asli. Tetapi bilahnya kurang terawat. Bahkan sampai berkarat. Jika demikian, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan bilah keris tersebut. Caranya ada tiga, tergantung pada tingkat keparahan karatnya.
Ketiga cara tersebut adalah sebagai berikut:
Cara pertama, adalah menggunakan air kelapa hijau, air perasan buah pace (mengkudu), dan jeruk nipis. Cocok untuk keris yang karatnya sudah terlanjur tebal. Rendamlah keris yang berkarat ke dalam air kelapa hijau.
Lama merendamnya sekitar satu sampai tiga hari, tergantung karatnya seberapa parah. Lalu gosoklah bagian yang berkarat dengan air jeruk nipis atau air perasan buah mengkudu yang sudah matang. Gosoklah satu arah dengan sikat gigi halus. Bila ada kotoran yang terselip di sela-sela celah, congkellah dengan tusuk gigi.
Lakukan penggosokan ini sampai bilahnya benar-benar bersih. Lalu bilas dengan air. Selanjutnya, jemur atau angin-anginkan keris tersebut agar kering dengan sempurna.
Cara kedua, adalah dengan menggunakan abu gosok dan jeruk nipis. Cara ini cocok bila karatnya tidak seberapa parah. Ambillah jeruk nipis dan baurkan air perasannya pada sekujur bilah keris. Tunggu sekitar lima sampai sepuluh menit.
Sambil menunggu, siapkan adonan sabun colek yang dicampur abu gosok dan jeruk nipis. Kemudian pakailah untuk menggosok bilah keris tersebut. Pakailah sikat gigi yang halus dengan gosokan satu arah. Bila sudah bersih karatnya, bilaslah dan angin-anginkan hingga kering.
Cara ketiga, adalah dengan menggunakan penghapus pensil. Cara ini bisa dilakukan pada keris yang hanya berkarat ringan. Cukup gosokkan seperti ketika sedang menghapus salah tulis pada kertas. Lakukan berulang-ulang hingga karatnya bersih.
Cara Merawat Keris Pusaka Sehari-Hari
Pada keris sepuh yang warangka aslinya sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun, di bagian dalam gandarnya pasti sudah terbentuk banyak biang karat. Semestinya, kayu gandar warangka tersebut diganti dengan yang baru. Agar kondisi pusaka benar-benar bebas dari kemungkinan berkarat.
Kayu pengganti gandar ini, usahakanlah terbuat dari bahan kayu yang lunak. Agar bilah keris yang usianya sudah sepuh tidak kalah apabila tanpa sengaja tergesek pada gandar.
Paling tidak, usahakan sebulan sekali bilah keris dikeluarkan agar mendapat hawa segar. Untuk penyimpanannya, tutuplah dengan kain selongsong. Jangan diberi bunga, karena uap bunga tersebut justru akan menimbulkan zat-zat yang berpotensi menyebabkan kerusakan.
Pemberian hawa segar ini bisa dilakukan sebulan sekali sambil mengolesi bilah keris dengan minyak non alkohol. Pakailah minyak natural, bukan minyak jenis sintetis. Kalau tidak ada, pakailah minyak kelapa atau minyak zaitun juga bisa. Campurlah dengan minyak cendana, melati, atau minyak kenanga sesuai selera Anda.
Cara mengoleskannya boleh dengan kuas. Setelah diminyaki, angin-anginkan sebentar sampai minyak agak mengering. Baru kemudian boleh Anda masukkan kembali ke dalam warangka dan disimpan dalam suhu kamar.
Demikian dan semoga bermanfaat.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :