Baik Ajian Pancasona maupun Ajian Rawarontek sama-sama dikenal sebagai ilmu bela diri. Keduanya sering disebut bersamaan, juga sering dibanding-bandingkan. Sebenarnya, apa perbedaan kedua ilmu lawas ini? Mana kira-kira yang lebih ampuh dan mumpuni?
Mengenal Ajian Pancasona dan Ajian Rawarontek
Ajian Rawarontek dikatakan sebagai ilmu yang mampu menjadikan pengamalnya kebal. Mampu menyerap tenaga lawan dan bahkan dapat menghilang dari pandangan mata. Tetapi sebagai gantinya, pengamal rawarontek konon tidak diperkenankan menikah sampai ajalnya tiba.
Makna istilah rawa rontek sendiri adalah kepala putus. Efek kekebalannya meliputi kekebalan terhadap senjata api, senjata tajam dan ilmu sihir. Namun di saat yang sama, aji rawarontek cenderung menjadikan orang bersikap mudah emosi. Brutal dan anarkis karena hawa panas di dalam tubuhnya.
Konon, hawa panas dan amarah ini merupakan pengaruh makhluk gaib yang mendiami jiwa si pengamal aji rawarontek.
Secara umum ilmu rawarontek memiliki beberapa tingkatan. Di tingkat rendah, makhluk gaib hanya bersemayam di dalam aura si pengamal. Sehingga ia tahan pukul dan tahan bacokan. Sedangkan di tingkat menengah, makhluk gaib ini telah melekat dalam kulit. Sehingga kulit menjadi keras bak batu karang, dan si pengamal tadi pun tahan senjata api.
Adapun di tingkatan tinggi, makhluk gaib telah merasuk ke dalam sel-sel tubuh. Tenaga dalam terbangkitkan dan regenerasi semakin cepat. Oleh karena itu si pengamal pun berumur panjang.
Untuk menguasai ilmu rawarontek sendiri tidak gampang. Bukan hanya butuh kesungguhan dan keyakinan, tetapi juga ada tirakat dan puasa yang harus dijalankan. Selain itu rawarontek juga bukan merupakan ilmu spiritual yang dapat diturunkan. Hanya dapat dikuasai apabila orang yang bersangkutan mengamalkan dan bertirakat atas jerih payahnya sendiri.
Satu lagi. Konon, mereka yang menguasai Ajian Rawarontek, sekalipun anggota badannya terputus, maka akan tersambung kembali begitu raga menyentuh tanah. Dari sinilah muncul keberadaan makam gantung. Mereka yang memiliki ilmu rawarontek dikalahkan dengan cara diputus kepalanya, lalu dimakamkan tergantung agar tubuhnya tidak menyentuh tanah dan hidup kembali.
Lalu, apa bedanya dengan Ajian Pancasona?
Bisa dibilang bahwa Ajian Pancasona adalah versi putih dari Rawarontek. Bila kena senjata, lukanya akan menghilang tanpa bekas. Bila badannya terputus, maka akan tersambung kembali seperti sedia kala. Amalannya lebih berat, tetapi pancasona tidak membawa hawa panas.
Istilah panca sendiri bermakna lima, sedangkan sona bermakna tempat. Aji Pancasone merupakan ilmu kebal yang kekuataannya bersumber dari lima tempat. Kelimanya adalah langit, bumi, gunung, samudera dan surga.
Itulah kira-kira perbedaan Rawarontek dan Pancasona. Bagaimana menurut Anda, mau pilih yang mana?
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :