Kambing kendit dalam Bahasa Jawa disebut juga wedus kendit (wedhus kendhit). Tidak sembarang kambing, jenis kambing jawa yang satu ini banyak dicari oleh mereka yang berhajat khusus. Dijadikan ubarampe ritual-ritual tertentu, sehingga harganya pun melambung tak karuan.
Nah, apa ciri ciri kambing kendit itu?
Mengenal Mitos Kambing Kendit
Disebut kambing kendit adalah kambing yang sekujur tubuhnya berwarna hitam, tetapi di bagian perutnya berwarna putih melingkar. Sehingga nampak seakan memakai kendit (ikat pinggang kain).
Barangkali karena unik secara fisik, kambing kendit atau wedhus kendit lumrah dianggap sebagai hewan dengan keistimewaan mistis. Biasanya dicari karena hendak dijadikan bagian dari sesaji. Tidak jarang para praktisi spiritual meminta wedus kendit sebagai syarat ritual.
Hajatnya macam-macam. Bisa untuk kerezekian atau ilmu pengasihan.
Dari dulu, namanya syarat ritual memang tidak pernah gampang. Selalu dipersyaratkan sesuatu yang sulit dan susah dicari. Hal ini bukannya tanpa alasan. Secara spiritual, ilmu akan lebih mudah merasuk ke dalam jiwa mereka yang ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Nah, bagaimana cara orang pada masa lampau menilai kesungguhan si calon pengamal? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan memberinya syarat yang jelas-jelas tidak gampang. Bila memang syarat yang tidak gampang ini bisa dilampaui, maka orang tersebut dapat dikatakan layak menjadi murid dan menerima ilmu dari guru yang didatanginya.
Jadi sebenarnya bukan hanya kambing kendit saja. Kadang orang dipersyaratkan juga untuk mengambil kepala gading langsung dari pohonnya. Harus dipanjat, bukan dipetik dengan alat. Sudah begitu kelapa gading yang dijadikan syarat ini pun tidak boleh sampai menyentuh tanah.
Bayangkan saja bagaimana susahnya.
Harga Kambing Kendit
Adanya kepercayaan terhadap manfaat kambing kendit secara gaib, tentunya membuat hewan ini berharga tinggi. Tidak tanggung-tanggung, seekornya bisa dihargai hingga belasan atau bahkan puluhan juga. Padahal bila tidak bercorak kendit, harga kambing paling-paling tidak sampai setengahnya.
Sudah begitu, jika pada akhirnya si empunya hajat tidak mau mencari sendiri wedhus kendit ini, ya percuma. Ujung-ujungnya ia cuma menitipkan uang supaya si paranormal mencarikan kambing tersebut. Maka hilanglah sudah nilai tradisional yang dimaksudkan dalam sesaji wedus kendit.
Bukan hanya dijadikan ubarampe, wedhus kendit juga dipergunakan sebagai sarana ritual oleh kelompok masyarakat di dataran tinggi Dieng. Pelaksanaan ritual adat ini dilakukan menyambut datangnya bulan Suro. Bagian kepala dan kaki si kambing sengaja dipendam dalam tanah. Tujuannya adalah untuk menolak bencana dan membawa ketenteraman sesama warga.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :