Banyak orang berkata bahwa uang bukan segalanya. Tetapi tidak sedikit juga orang yang mengatakan bahwa segalanya butuh uang. Karena itu tak heran jika semua orang ingin menjadi kaya dan semakin kaya. Ingin usaha dan karir yang mereka tekuni semakin lancar dan sukses. Bahkan sampai menginginkan Ilmu Pesugihan untuk memperoleh harta berlimpah.
Dari Gunung Kawi hingga Gunung Lawu, dari makam simbah ini hingga eyang itu, orang tak henti-hentinya datang dengan tujuan untuk ngalap berkah. Berharap nasibnya bisa berubah. Malah sampai ada juga orang yang terang-terangan mengungkapkan kerelaan mereka seandainya harus mengorbankan tumbal.
Padahal, secara umum orang memahami betul bahwa Pesugihan yang melibatkan campur tangan setan itu berat imbalannya. Dari nyawa hingga anggota keluarga, pada akhirnya mereka harus rela menukarkan jiwa demi segepok harta. Tetapi meski sudah berapapun kali jaman berganti, Pesugihan tetap diminati.
Sesungguhnya, apa itu Ilmu Pesugihan? Istilah Pesugihan berasal dari salah satu kata dalam Bahasa Jawa, yaitu ‘sugih’ yang berarti kaya. Pesugihan berarti segala sesuatu yang menjadikan kaya. Berangkat dari pengertian ini, maka istilah Ilmu Pesugihan dapat dimaknai sebagai seperangkat lelaku atau tirakat tertentu yang bertujuan untuk mendatangkan kekayaan lebih banyak dalam waktu relatif lebih singkat.
Adapun mengenai pemahaman masyarakat awam yang selama ini menganggap Pesugihan sebagai tindakan sesat, hal tersebut merupakan akibat dari praktek-praktek Pesugihan yang selama ini dilakukan dengan memuja setan oleh pihak-pihak tertentu. Jadi bukan pesugihannya yang salah, tetapi pemujaan setannyalah yang patut dianggap sesat.
Sampai di sini Anda mungkin akan bertanya, lantas apa hukumnya mengamalkan Pesugihan?
Kembali pada pengertian Pesugihan itu sendiri. Pesugihan berarti segala sesuatu yang menjadikan kaya. Contohnya bagi seorang dokter, ilmu kedokteran itulah pesugihannya. Bagi seorang pelukis, kemampuan melukis itulah pesugihannya. Tentu saja mempelajari ilmu kedokteran atau ilmu lukis bukan sebuah dosa. Syaratnya satu, yaitu Anda meyakini sepenuhnya bahwa harta kekayaan yang nantinya Anda peroleh berasal dari Tuhan. Bukan dari makhluk atau zat lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Terkait fenomena Pesugihan, Dewi Sundari sebagai titisan Dewi Lanjar telah mewarisi rahasia pesugihan tanpa tumbal langsung dari Ratu Pesugihan Pantai Utara Jawa tersebut. Kemudian dalam perjalanannya Dewi Sundari menyempurnakan Ilmu Pesugihan agar menjadi cara mudah untuk mendapatkan kekayaan lebih banyak dalam waktu lebih cepat. Tanpa tumbal. Tanpa pantangan. Tanpa resiko. Tanpa efek samping apapun. Ilmu Pesugihan yang telah disempurnakan inilah yang kemudian disebut sebagai Ilmu Pesugihan Putih.
Ilmu Pesugihan Putih dari Dewi Sundari bukan Pesugihan ilmu hitam, sama sekali tidak melanggar norma agama demi kepentingan uang. Tetapi merupakan Ilmu Pesugihan yang sesuai dengan tradisi Jawa dan selaras dengan nilai agama serta norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Terlepas dari pengertian miring Pesugihan yang sudah terlanjur melekat di benak banyak orang, Dewi Sundari tetap memaknai Ilmu Pesugihan Putih sebagai cara yang paling tepat untuk mendapatkan keberkahan. Toh dengan mengamalkan Ilmu Pesugihan Putih, rezeki tetap datang dengan cara yang wajar. Bukan dengan cara tiba-tiba lewat perantara makhluk gaib. Bahkan mereka yang telah berhasil mengamalkan ilmunya terbukti dapat menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Bukan sekedar mengejar kemakmuran untuk dirinya sendiri saja, banyak pelaku Pesugihan Putih yang mendermakan sebagian kekayaan untuk membantu sesama atau bahkan membuka banyak lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkannya.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :