Dewi Sri adalah dewi padi, pertanian dan kesuburan sekaligus. Dalam Bahasa Jawa kadang dieja sebagai Dewi Shri, sedangkan dalam Bahasa Sunda ia disebut juga Nyai Pohaci Sanghyang Asri.
Pemujaan terhadap Dewi Sri sudah berlangsung sejak sebelum Pulau Jawa mengenal ajaran Islam, Hindu maupun Buddha. Dewi Sri dipercaya sebagai dewi yang menguasai bulan dan dunia bawah tanah. Sebagai pelindung kelahiran dan kehidupan, serta mengendalikan bahan pangan dan mengatur kemakmuran.
Legenda dan Asal Usul Dewi Sri
Asal usul Dewi Sri paling umum dikaitkan dengan legenda seorang dewi kahyangan. Konon katanya, dahulu kala Bathara Guru memerintahkan agar semua dewa dan dewi turut membantu pembangunan istana kahyangan yang baru. Apabila melanggar, maka dewa atau dewi yang bersangkutan akan dijatuhi hukuman.
Terkisah ada seorang dewa ular yang bernama Antaboga. Karena wujudnya yang tidak memiliki kaki dan tangan, ia khawatir tidak mampu melaksanakan perintah Bathara Guru. Ia takut akan dihukum, sehingga Antaboga datang meminta nasehat kepada Bathara Narada. Namun sayangnya Bathara Narada tidak dapat membantu, maka menangislah Antaboga.
Tetesan air mata Antaboga tanpa sengaja jatuh ke bumi, tertanam ke dalam tanah. Kemudian mengkristal dalam bentuk mustika yang berkilauan layaknya permata. Akan tetapi setelah dilihat lebih lanjut, mustika tersebut ternyata berwujud telur. Antaboga berniat menyerahkan ketiga mustika telur tersebut kepada Bathara Guru, dengan harapan agar Bathara Guru dapat memaafkannya.
Dari tiga butir telur yang dibawa Antaboga di dalam mulutnya, dua telur pecah karena serangan burung gagak. Tinggal sebutir telur saja, yang kemudian dianggap sebagai telur ajaib oleh Bathara Guru.
Antaboga diperintahkan untuk mengerami telur tersebut hingga menetas. Tak dinyana, menetasnya telur ajaib itu berwujud bayi perempuan yang cantik dan kemudian dinamai Dewi Sri.
Sang dewi tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan berhati mulia. Karena kecantikan dan kemuliaannya, Bathara Guru jatuh hati. Ia berniat mempersunting Dewi Sri, namun para dewa dan dewi khawatir pernikahan keduanya akan mengakibatkan perpecahan di kahyangan.
Dewi Sri pun diracun hingga meninggal. Para dewa dan dewi panik serta ketakutan, sekaligus merasa menyesal atas apa yang telah mereka perbuat. Sehingga jasad Dewi Sri sengaja dikuburkan jauh di bumi.
Berkah Kematian Dewi Sri
Sepeninggal Dewi Sri, Bathara Guru dan Antaboga pun berduka. Tetapi karena kemuliaan dan kebaikan budinya, Dewi Sri tetap membawa berkah sekalipun ia telah mati.
Konon, dari kepala Dewi Sri tumbuh pohon kelapa. Dari hidung, bibir dan telinganya muncul rempah dan sayur mayur. Dari rambutnya tumbuh rerumputan dan bunga. Dari payudaranya tumbuh buah-buahan yang ranum. Dari lengan dan tangannya tumbuh pohon jati dan cendana. Sedangkan dari alat kelaminnya tumbuh pohon aren bersadap manis.
Dari paha Dewi Sri tumbuh tanaman bambu. Dari kakinya muncul berbagai umbi dan ketela. Sedangkan dari mata kanannya tumbuhlah beras putih yang merupakan bahan pangan paling berguna bagi manusia.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :