Pantangan Ibu Hamil Menurut Primbon Jawa

Berikut adalah pantangan ibu hamil menurut Primbon Jawa. Dikutip dari Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, nomor 128. Judulnya Meteng, atau yang dalam Bahasa Indonesia bermakna mengandung/ kehamilan.

‘Jika wanita badannya terasa lesu, ingin yang serba pedas, masam atau rujak, maka ia disebut sedang menyidam (mulai kehamilan). Sebaiknya berilah rujak parijoto, karena esok hari wajah si anak akan menjadi tampan atau cantik.

Setiap hari Rabu dan Sabtu mandi keramas, memotong kuku serta bersisig (dihitamkan giginya). Ini berarti menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Pada hari tersebut (Rabu dan Sabtu) minumlah obat cabe lempuyang.

Jika usia kandungan sebulan, cabe lempuyangnya satu potong. Usia kandungan dua bulan, cabe lempuyangnya dua potong. Begitu seterusnya hingga usia kehamilan sembilan bulan, cabe dan lempuyangnya sembilan potong juga. Selama kehamilan dilarang memakai bunga, sisir, subang, cincin, serta perhiasan lainnya.

Terkecuali itu hendaklah:

  • Jangan duduk di tengah pintu, atau diatas lumpang maupun alu. Ketika makan, jangan memegang piringnya dalam posisi disangga di atas tangan.
  • Tidak boleh makan durian dan buah maja, karena keduanya mengakibatkan panas dalam badannya.
  • Dilarang makan daging sungsang (hewan yang kakiknya keluar terlebih dahulu).
  • Dilarang makan ikan yang memakan jenisnya sendiri, seperti kutuk, sidat, lele, ketam, dan kepiting.
  • Dilarang membunuh binatang atau menyunduk, menusuk ikan maupun binatang.
  • Dilarang menertawakan atau mengejek jika melihat apa saja yang aneh, orang cacat. Jika merasa terkejut, ucapkan: aja kaget jabang bayi (jabang bayi janganlah terkejut). Demikian juga si ayah, dilarang membunuh binatang/ menyunduk/ menusuk ikan atau binatang serta tidak boleh menertawakan atau mengejek jika melihat sesuatu yang aneh atau orang cacat. Ucapkanlah seperti ini atas, jika merasa terkejut: aja kaget jabang bayi.
  • Jika akan tidur, cucilah dengan air garam (jika singgah-singgah ke tempat yang sering dikunjungi orang untuk bersemedi) mohonlah: Ngawulu, kang ngajata, kang ngasiyung, pada sira suminggaha, aja wuruk sudi gawe, ingsun wus weruh kamulanira.

Jika hamil untuk pertama kalinya, sukarnya sama dengan jika hamil mendeking. Untuk itu berhati-hatilah dan harus lebih dijaga. Yang disebut hamil mendeking adalah kehamilan yang jatuh pada hitungan ganjil, misalnya hamil ketiga, kelima, dan seterusnya. Hamil yang jatuh pada hitungan genap, misalnya hamil kedua, keempat, dan seterusnya dianggap lebih mudah, jika dibandingkan dengan kehamilan yang mendeking/ hamil ganjil.’


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :