Dulu, cara membuat keris merupakan sesuatu yang rahasia. Terutama di masa Hindu Buddha, tidak semua orang boleh melihat proses pembuatan pusaka ini.
Namun para pandai besi sekarang lebih terbuka. Mereka mengijinkan siapapun mempelajari proses pembuatan keris. Karena bila tidak demikian, akan sulit warisan budaya ini dilestarikan oleh para generasi muda.
Cara Membuat Keris
Satu hal yang tidak berubah dari proses pembuatan keris adalah tata cara dan perhitungannya yang terkenal rumit. Sebelum memulai rangkaian proses, terlebih dulu si empu yang bersangkutan melakukan ritual puasa dan berdoa kepada Tuhan.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keris antara lain adalah tempat besi untuk keris lurus yang berbobot sekitar 12 kilogram. Sedangkan untuk keris berlekuk bobotnya mencapai 18 kilogram.
Baja yang diperlukan kurang lebih seberat 600 gram dan bahan pamor atau nikel seberat 350 gram. Di masa lampau, bahan pamor ini didapat dari meteor. Tetapi saat ini tentu sangat sulit mendapatkan bahan tersebut, sehingga diganti dengan nikel.
Proses Awal Cara Membuat Keris
Awal pembuatan keris dilakukan dengan menyatukan pamor dan besi. Caranya, bahan pamor dijepit dengan dua besi dan ditempa. Sehingga terbentuk lapisan atau lipatan pada besi dan pamor.
Paling tidak, dalam proses penempaan ini diperlukan minimal 128 lipatan. Sedangkan bila menginginkan kualitas yang bagus, setidaknya diperlukan minimal dua ribu lipatan. Makin banyak lipatannya, makin lama pula waktu yang diperlukan. Sebab pada dasarnya cara membuat keris adalah dengan pembakaran, penempaan dan pelipatan.
Selama proses tempa, sang empu dan para panjak memasukkan besi dan bahan pamor berulang kali. Sehingga udara terasa sangat panas dengan abu pembakaran yang beterbangan. Sesekali, besi yang menganga panas akan dicelupkan minyak secara mendadak sebagai proses pendinginan.
Proses pendinginan ini disebut nyepuh. Tujuannya adalah untuk mendapatkan besi yang kuat dan keras. Setelah melewati rangkaian proses ini, baja dan bahan pamor yang tadinya berat akan berubah menjadi sebilah keris yang ringan, tipis dan kuat.
Keris mentah kemudian ditatah dengan corak. Bisa berupa ukiran hiasan atau pola, seperti motif hewan, tumbuhan, wayang, ataupun rajah dan mantra.
Proses Akhir Cara Membuat Keris
Proses terakhir dalam pembuatan keris adalah proses marangi atau memunculkan pamor. Caranya adalah dengan memoleskan warangan. Adapun warangan ini sendiri berupa cairan arsenikum yang sudah dicampur dengan air jeruk nipis.
Warangan yang dioleskan pada keris akan memunculkan lapisan hitam pada besi, sedangkan bahan nikelnya tetap berwarna putih.
Warna putih yang membentuk pola ini disebut pamor keris.
Manakala dinilai, harga sebilah keris yang berkualitas tinggi bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Meskipun pada jamannya merupakan senjata, namun sejak dulu keris telah memiliki nilai lain dalam proses ritual, sekaligus memperlihatkan status sosial orang yang memilikinya.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :