Kisah Saridin dan Lulang Kebo Landoh

Lulang kebo landoh sama dengan kulit kerbau landoh. Secara tradisional, lulang kerbau ini dianggap ampuh sebagai jimat pelindung diri. Bahkan konon anti bacok dan kebal senjata.


Asal Usul Lulang Kebo Landoh

Disebut kebo landoh karena memang asal muasal si kerbau ini dari Desa Landoh, Kayen, Pati Jawa Tengah. Sebagian orang mungkin masih asing dengan namanya. Kecuali bila orang tersebut pernah tertarik pada jimat kekebalan yang sangat langka.

Kisah kemunculan kerbau Landoh berawal dari Saridin, atau yang kemudian dikenal sebagai Syekh Jangkung.

Saridin dan Kebo Landoh

Dikisahkan, bahwa Sultan Agung pernah memiliki seorang kawula yang bernama Saridin. Ketika masanya mengabdi di Mataram sudah habis, Saridin memilih untuk hidup sebagai petani, dengan membuka perkampungan baru di daerah Pati.

Sampailah ia di Desa Lose. Disana Saridin bertemu dengan tujuh orang yang sedang memperbaiki atap rumah. Kepada mereka Saridin bertanya, adakah warga sekitar yang berniat menjual kerbau. Karena bila ingin bertani, maka ia membutuhkan setidaknya dua kerbau untuk membajak sawahnya nanti.

Melihat penampilan Saridin yang compang camping, ketujuh orang tersebut tidak mengindahkan. Malah dihinanya Saridin dengan berkata, bahwa tidak akan ada orang yang mau menjual kerbau kepadanya. Kalaupun ada, paling-paling ia hanya akan diberi kerbau yang sudah mati saja.

Di luar dugaan, Saridin menerima tawaran tersebut.

Berangkatlah mereka ke tempat kerbau yang sudah mati. Oleh Saridin, kerbau yang sudah teronggok dan bertanduk melengkung itu disholati. Lalu diperintahkan untuk hidup kembali, sambil dielus-elusnya tandung kerbau tersebut. Secara ajaib si kerbau perlahan mengibaskan ekor dan kembali hidup.

Seketika itu ketujuh orang tadi pun bersujud dan meminta maaf. Tak lama setelah kejadian tersebut, Saridin membuka perkampungan baru disana. Kampung baru itulah yang dikenal sebagai Desa Landoh. Mendengar kabar tentang kerbau mati yang hidup kembali, Sultan Agung lantas mengirimkan dua ekor kerbau untuk Saridin.

Lulang Kebo Landoh untuk Kekebalan

Sebelum meninggal Saridin atau Syekh Jangkung sempat berpesan, agar nanti kerbau landoh disembelih dan dibagikan kepada penduduk. Namun ketika Syekh Jangkung wafat, si kerbau malah menghilang dan baru muncul kembali pada hari keempat puluh. Kerbau pun disembelih dan dibagikan rata. Sementara kulit atau lulangnya disimpan dengan rapi.

Suatu ketika anak Syekh Jangkung memberikan lulang kerbau tersebut kepada seorang pedagang, yang kebetulan membutuhkan sabuk pengikat barang untuk sapinya. Di pinggir kampung, sapi pedagang tersebut masalah mengamuk. Tidak seorang pun berhasil membunuhnya, karena sapi ini entah mengapa kebal terhadap senjata.

Baru setelah si sapi kelelahan, anak Syekh Jangkung mengambil kembali lulang kerbau yang tadinya ia berikan. Setelah lulang kerbau diambil, sapi tersebut dapat dibunuh dengan tombak.

Dari peristiwa inilah, kemudian masyarakat meyakini bahwa lulang kebo landoh adalah jimat yang ampuh untuk kekebalan. Kulit kerbau ini kemudian dipotong kecil-kecil dan dibagikan kepada penduduk, juga diberikan kepada Sultan Agung di Mataram.


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :