Cara Menolak Orang yang Mau Berhutang

Berikut adalah cara menolak orang yang mau berhutang. Karena dimintai hutangan adalah suatu perkara yang sangat tidak menyenangkan.

Anda pasti pernah berada di posisi semacam ini. Ada seseorang yang datang kepada Anda, dengan tujuan untuk mencari pinjaman dana. Alasannya macam-macam, intinya mereka butuh uang.

Harusnya, memang mudah saja kita menolak. Apalagi kalau kondisi atau kebutuhan yang diceritakan tidaklah penting. Tetapi bagaimana jika yang datang ini kawan Anda? Teman Anda? Anggota keluarga? Atau bahkan kerabat dekat? Bisakah Anda menolak?

Sebab uang adalah urusan yang sensitif, dan seringkali menjadikan hubungan menjadi renggang. Anda pasti paham, bahwa ada banyak kejadian dimana seseorang yang berhutang, kemudian tidak bertanggung jawab. Tidak pernah membayar hutangnya, dan malah jadi galak sekali ketika ditagih.

Padahal itu uang kita sendiri, kita datang untuk meminta hak kita. Bukan untuk meminta sumbangan darinya.

Inilah mengapa kita perlu berhati-hati. Daripada menjadikan hubungan tidak nyaman, lebih baik dari awal tidak Anda pinjami sama sekali. Kecuali, bila kebutuhan ini mendesak dan mau tidak mau harus Anda pertimbangkan demi kemanusiaan.

Bagaimana Cara Menolak Orang yang Mau Berhutang?

Ada beberapa cara yang bisa Anda pilih. Cara pertama, adalah yang paling berat. Yaitu dengan mengatakan apa adanya bahwa Anda memiliki aturan untuk tidak meminjamkan uang kepada siapapun. Agak berat, tapi justru dengan begini si peminjam tidak akan merasa ditolak karena dirinya. Sebab siapapun yang datang memang tidak akan Anda pinjami.

Ini sekaligus akan menjadi pagar bagi si dia, dan ke depannya ia tidak akan datang lagi hanya untuk berusaha meminjam uang kepada Anda.

Cara kedua, bagi Anda yang sudah menikah, gunakanlah pasangan sebagai alasan. Katakan bahwa suami atau istrilah yang mengatur seluruh keuangan keluarga, sehingga sulit bagi Anda untuk mencairkan dana yang bisa dipinjamkan.

Alasan ini akan cukup baik, terutama bila si peminjam tidak kenal atau tidak akrab dengan pasangan Anda. Sehingga dia tidak ada akses untuk ganti meminta pinjaman pada pasangan Anda tersebut.

Cara ketiga, mintalah waktu untuk berpikir. Katakan bahwa Anda butuh waktu barang sehari untuk memikirkan, apakah Anda bisa meluangkan dana dari keuangan pribadi Anda untuknya.

Pada dasarnya, memang Anda sudah jelas tidak ingin meminjami. Dan tidak perlu waktu untuk berpikir macam-macam. Tapi alasan ini akan mengurangi tekanan untuk mengambil keputusan seketika. Juga memberikan kesempatan bagi Anda untuk benar-benar memikirkan resikonya.

Cara keempat, tolaklah tanpa menjelaskan alasan apapun. Sebab uang Anda adalah hak dan privasi Anda. Anda punya hak untuk tidak menceritakan kondisi keuangan Anda pada orang lain. Apalagi jika terhadap orang ini, Anda tidak terlalu percaya.

Bilang saja Anda sedang tidak bisa meminjamkan uang. Kalaupun dia bertanya alasannya, katakan saja alasan pribadi. Cara ini, memang tidak gampang. Terlebih bila yang minta pinjaman adalah keluarga atau kerabat dekat Anda.

Cara kelima, untuk menghindari agar Anda tidak menjadi objek peminjaman uang, maka sebaiknya jangan pernah menceritakan kondisi keuangan Anda terhadap siapapun. Entah itu teman atau keluarga. Apalagi jika Anda baru saja mendapat rejeki. Atau mendapat bonus. Atau punya dana yang menganggur.

Kalaupun suatu ketika, di tengah percakapan, muncul bahasan soal kondisi keuangan, ya katakanlah saja bahwa pemasukan Anda kira-kira cukupan untuk hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak. Tidak lebih.

Ada juga beberapa orang yang secara khusus menganggarkan sebagian dari gajinya sebagai dana beredar. Dana beredar ini, maksudnya adalah dana yang jumlahnya dibatasi, untuk anggaran lain-lain.

Jadi misalnya Anda menentukan angka dana beredar sebesar satu kali gaji. Maka bila ada orang ingin meminjam uang, tapi dana ini sudah habis, tidak bersisa, artinya anggaran Anda sudah habis. Anda tidak bisa meminjamkan uang pada siapapun, kecuali bila peminjam sebelumnya sudah mengembalikan dana Anda.

Pinjaman, tidak sama dengan tabungan. Hanya karena uang Anda dibawa orang, janji dikembalikan, bukan berarti akan benar-benar dikembalikan. Kebanyakan malah menjadikan persoalan. Dan ketika suatu saat Anda membutuhkan dana, apakah kira-kira orang ini bisa mengembalikan uang Anda dengan segera?


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :