Perhatikanlah wejangan tentang lima watak manusia berikut ini. Yaitu watak matahari, watak bumi, watak angin, watak samudra, dan watak angkasa.
Pertama adalah watak matahari, yakni among (mengasuh). Artinya ia mengasuh semua yang ada. Ini karena matahari itu mengawasi semua yang ada di permukaan bumi dan mengawasi semua yang hidup. Watak yang demikian ini menunjukkan rasa untuk selalu sadar, tempatnya ada pada jiwa, maka orang yang demikian akan selalu diandalkan oleh orang lain.
Watak bumi adalah amot (muat). Artinya adalah bisa memuat semua yang ada di langit dan bumi, juga mampu dan kuat menahan semua yang tercipta di atas bumi ini. Ini menunjukkan sifat yang kokoh dan teguh pendirian, berjiwa besar, berkepribadian kuat, serta berhati tenang. Akhirnya tidak ada yang terasa berat baginya.
Watak angin atau udara itu adalah kamot (termuat). Artinya bisa dimuat oleh apa saja yang ada. Sesuai dengan keadaan angin itu yang selalu dihirup oleh semua makhluk hidup. Watak ini menunjukkan sifat yang jujur, maksudnya adalah bernapas dengan longgar sehingga tidak gegabah dalam melakukan pekerjaan, tidak sembrana, dan tidak semaunya sendiri.
Watak samudra adalah momot (memuat). Artinya tidak segan untuk memuat apapun. Sesuai dengan keadaan laut yang tidak menolak dan tidak memilih kotoran-kotoran yang masuk ke dalam laut. Ini menunjukkan sifat sabar, tenang, dan hening dalam jati. Sehingga ia tidak suka ikut campur urusan orang lain dan tidak suka mencela.
Watak angkasa adalah mengku (kuat, menguasai). Maksudnya adalah kuat menguasai diri sendiri. Ini sesuai keadaan langit yang selalu melindungi seisi dunia. Ini menunjukkan sifat Sentosa, yakni merasa puas dengan apa yang ia miliki sehingga tidak mudah tergiur oleh godaan dan rayuan, bisa mengendalikan kehendak dan keinginan.
Itulah lima watak yang penting untuk dijadikan sebagai pegangan. Adapun penerapan dari kelima watak tersebut adalah dengan sikap eling (ingat), temen (sungguh-sungguh), mantep (mantap), sabar, dan santosa (teguh hati).
Tindakan nyata dari kelima watak itu adalah dengan sikap pramana (waspada), jatmika ing tyas (tenang di hati), aring ing napas (longgar bernapas), rerem ing rahsa (hening dalam rahsa), serta sareh ing karsa (sabar dalam kehendak). Orang yang bisa menerapkan semua itu maka ia akan menjadi orang yang mumpuni.
Selain itu, orang yang sudah bisa mengendalikan diri dengan menerapkan kelima watak itu maka ia akan memiliki lima kebiasaan, yakni tan samar (tidak khawatir), tan dahwenan (tidak suka mencela orang lain), tan sembrana (tidak sembrana), tan panasan (tidak mudah emosi), dan tan gimiran (tidak mudah tergoda).
Diambil dari: Serat Centhini Jilid 3, Bab IV: Ilmu Rahasia Para Dewa
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :