Apa Arti Ungkapan Ora Ilok?

Ora ilok, merupakan ungkapan yang pastinya familiar di telinga orang Jawa. Ungkapan ini, sesungguhnya mewakili nasehat tersamar, yang dimitoskan secara tradisional. Atau dengan kata lain, nasehat yang tidak lugas.

Arti Ora Ilok yang Sebenarnya

Istilah ora ilok, berarti tidak pantas. Atau tidak pada tempatnya untuk dilakukan. Karena jika tindakan itu dilakukan, akan mengganggu keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.

Ungkapan ini sebenarnya merupakan salah satu bagian dari etika masyarakat Jawa yang harus dijelaskan, agar dapat diketahui dan dipahami oleh mereka yang awam terhadap Bahasa Jawa.

Contoh ungkapan ora ilok, antara lain adalah sebagai berikut:

Ora ilok kudung kukusan, mundhak dicaplok baya

Artinya, tidak pantas bertopi kukusan (kerucut anyaman bambu, yang dipakai sebagai alat dapur untuk menanak nasi), nanti dilahap buaya. Makna nasehat ini adalah sebuah peringatan, bahwa bila memakai kukusan sebagai topi, hal itu tidak pada tempatnya. Karena alat penanak nasi tadi akan menjadi kotor.

Jika ada rambut yang tertinggal atau terselip pada anyaman bambu tersebut, dan kukusan itu kemudian dipakai untuk menanak nasi, rambut yang terselip di kukusan tersebut akan terlihat sewaktu nasi dihidangkan atau hendak dimakan. Hal ini tentunya sangat memalukan, sekaligus menjijikkan.

Sementara itu, peringatan ‘mundhak dicaplok baya’ atau ‘nanti dilahap buaya’, merupakan penekanan bahwa peringatan yang diberikan itu sangat penting untuk diperhatikan. Sehingga digunakan suatu simbol binatang buaya yang ganas dan berbahaya. Dalam Bahasa Jawa, kata baya juga berarti pula sebagai bahaya atau malapetaka (bebaya).

Ora ilok mbuwang tuma

Artinya, tidak dibenarkan membuang kutu kepala ke lantai. Kutu kepala harus ditindis sampai mati, jika kutu hanya dibuang hidup-hidup nanti akan merayap ke tempat lain dan menularkan benih kutu ke kepala orang lain.

Di samping itu, keberhasilan seseorang dalam mendapatkan kutu kepala, yang jelas membutuhkan ketelitian dan waktu yang relative lama, akan percuma atau sia-sia belaka.

Ora ilok ngadegke lante

Artinya, tidak dibenarkan mendirikan gulungan lante atau lampit (tikar yang dibuat dari jajaran batang rumput kering). Kalau lampit tersebut disimpan dengan cara diberdirikan, maka akan cepat rusak. Dan lampit itu mudah bengkok serta patah. Menyimpan gulungan lante atau tikar rumput sebaiknya, ditidurkan, tidak diberdirikan.

Peringatan akan hal-hal yang di’ora-ilok’kan atau hal-hal yang tidak pada tempatnya untuk dilakukan, seperti dicontohkan di atas, banyak sekali jenis dan bentuknya.


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :