Ajian Asmaragama bukanlah ilmu sembarangan. Bahkan bila dipermainkan, konon bisa mendatangkan bencana dan keburukan.
Seputar Ajian Asmaragama
Ajian Asmaragama tidak sekedar muncul dari hasrat manusia untuk beranak pinak. Lebih dari itu, ilmu spiritual kuno ini dimaksudkan sebagai patokan tata krama. Karena manusia tidak sama dengan hewan, maka dari itu tidak selayaknya bertingkah seperti binatang.
Termasuk dalam urusan ranjang. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan, baik untuk mendapatkan kepuasan maupun untuk memuliakan pasangan. Sehingga Ajian Asmaragama hanya boleh diamalkan dengan pikiran yang bersih dan hati yang suci. Bila tidak, bukan tidak mungkin si pengamal ini justru terjerumus dalam kecanduan. Semata-mata mengejar kenikmatan duniawi yang menjadikannya celaka belakangan.
Termasuk dalam ajaran Asmaragama adalah tentang posisi dalam berhubungan badan, seperti yang terangkum berikut ini:
-
Posisi Sudakaga
Sang wanita duduk dengan paha terangkat, sedangkan lelakinya berada di bawah dengan menekuk kedua kaki. Dengan posisi ini, maka si perempuan dapat lebih cepat mengalami orgasme. Sebab dengan gerakan naik turun yang dilakukan sang wanita, maka akan lebih mudah untuk menekan-nekan klitoris (waga purana) pada tulang kemaluan lawan mainnya.
-
Posisi Yukmapada
Sang wanita tidur terlentang dengan kedua kaki terangkat. Lelakinya berjongkok, sehingga memungkinkan untuk menyundul g-spot (daging song) sang wanita dan mendapatkan kenikmatan luar biasa.
-
Posisi Hirana
Dengan kepala tegak, si wanita menungging. Sehingga bobot tubuhnya tertumpu pada lutut dan lengan. Sang lelaki masuk dari belakang sambil memegang pinggul wanitanya. Lelaki lebih mudah mengalami ejakulasi dengan posisi ini, karena memungkinkan kemaluannya terjepit rapat dinding vagina.
-
Posisi Maloka
Posisi ini memungkinkan penetrasi yang sangat dalam. Sang wanita menempelkan betisnya ke paha dalam posisi tidur terlentang, sedangkan si lelaki menelungkup di atasnya. Sehingga perut atau dada si pria bertumpu pada lutut sang wanita.
-
Posisi Hastika
Sang wanita membuka paha lebar-lebar, sedangkan lelakinya membungkuk dengan bobot tubuh ditumpukan pada bagian lutut.
-
Posisi Nagabandha
Sang wanita berbaring miring, dengan posisi pantat agak menungging. Lelakinya masuk dari belakang, sehingga memungkinkan si wanita untuk memainkan klitorisnya dengan jari guna mempercepat orgasme.
-
Posisi Awamarmada
Wanitanya tidur terlentang, dengan pantat diganjal bantal. Kedua kaki lurus. Lelakinya menelungkup di atas tubuh wanita. Dalam posisi ini, lelaki bisa sambil mengulum bibir atau payudara pasangannya. Sedangkan si wanita dapat membelai punggung, dada atau bagian tubuh lain.
-
Posisi Upawitika
Sang wanita tidur terlentang sambil menekuk salah satu kaki dan menjejakkan telapaknya ke dada lelaki. Sementara itu si lelaki duduk dengan menekuk kedua kakinya ke belakang, betisnya bertemu paha.
-
Posisi Hangsalila
Sang lelaki tidur terlentang, dengan lutut agak ditekuk ke atas. Wanitanya berada di atas lelaki dengan menekuk kedua lutut ke belakang. Dengan posisi ini, sang wanita lebih mudah menaikturunkan pinggul untuk mencari titik paling nikmat.
-
Posisi Wersa
Lelaki berada di bawah, duduk dengan kaki lurus. Tangannya menyangga tubuh wanita, sementara si wanita sendiri berada di atas. Posisi kakinya membuka dan menjepit pinggang sang lelaki, sambil tangannya berpegangan pada kaki si pria.
Kesepuluh posisi tersebut tidak lantas harus ditiru hingga persis. Baiknya antar pasangan ada komunikasi yang cukup, sehingga dapat mendiskusikan posisi mana yang paling diinginkan. Perlu diingat bahwa persenggamaan yang baik itu melibatkan perasaan, serta belaian dan rayuan kata untuk mencapai kenikmatan jiwa.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :