Senangnya main judi online, orang sampai terlena. Senangnya main judi togel online, orang sampai lupa dunia. Senangnya main judi bola online, orang sampai kebablasan dan berakhir dengan tanggungan hutang ratusan juta. Barulah kemudian mereka tahu rasanya menderita.

Fase Memulai Judi Online

Bohong kalau saya bilang tidak pernah ditanyai soal judi. Terutama judi togel dan judi online bola. Bahkan sekalipun saya sudah dengan tegas menyatakan bahwa saya tidak menyediakan layanan ramal angka judi, orang-orang tersebut masih saja  memaksa.

Entah dimana enaknya, tetapi usut punya usut, rata-rata orang yang ketagihan judi online awalnya sekedar iseng saja. Di titik iseng inilah semuanya ditentukan. Kalau dari isengnya itu dia kalah, pasti kapok. Tetapi ketika di awal iseng dia kesandung ‘beginner’s luck’ dan pulang membawa uang, hampir dipastikan dia bakal kecanduan.

Ada juga yang menganggap judi bola sebagai cara cepat untuk kaya. Biar bisa kawin dan bayar hutang. Iya sih, kaya. Tapi saya yakin yang bakal kaya itu si agen judi bola. Berawal dari impian cepat kaya inilah orang sibuk mencari layanan judi online terpercaya.

Fase Kemenangan Judi Online

Sekalinya menang, senanglah ia. Dapat uang. Jadi sombong dan sembrono. Nilai yang dipertaruhkan semakin besar. Seakan lupa daratan. Bukannya dipakai untuk beli susu anak malah dipertaruhkan di meja judi.

Makin hari ia makin sering bertaruh, makin kerasan dan kesengsem pada kemenangan. Pikirnya ia hebat, pikirnya ia pasti menang terus-terusan. Mungkin ia juga berpikir bahwa Dewa Judi itu benar ada dan memihak di pihaknya.

Fase Kekalahan Judi Online

Perlahan-lahan ketajaman instingnya dalam berjudi sudah mulai terkikis. Kalah sekali, kalah dua kali, kalah tiga kali. Tahu-tahu semua yang dia miliki sudah habis dipertaruhkan tanpa hasil.

Fase panjang ini akan terus-menerus berlanjut, sampai pada titik dimana si penjudi rela melakukan segala cara untuk mendapatkan modal. Bukan modal usaha, tetapi modal judi online. Rela pinjam uang orang, rela menggelapkan uang perusahaan. Rela juga menjual segala macam barang.

Ujung-ujungnya ketika hutang sudah makin menumpuk, larilah dia pada paranormal pesugihan. Pikirnya hal seperti ini bisa diselesaikan secara instan. Enak benar. Memang wajar bila orang berharap bisa hidup dengan nyaman. Semua pun begitu. Tapi biar bagaimana, semua tetap perlu upaya. Dengan bekerja, atau berjualan misalnya. Bukan sekedar berjudi saja.

Apa yang terjadi pada orang-orang itu, jadikanlah pelajaran bagi Anda.