Kesenian Ketoprak – Kenali Budaya Jawa

Kesenian ketoprak merupakan suatu bentuk drama tradisional. Peraganya adalah grup kesenian yang menggelar pertunjukan ini di sebuah panggung.


Mengenal Kesenian Ketoprak

Pagelaran ketoprak mengangkat tema sejarah, cerita panji atau dongeng, dengan bumbu lawakan. Kesenian yang muncul sekitar awal abad kedua puluh ini diiringi dengan musik lesung, alu, kendang dan seruling.

Ketoprak kemudian disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap. Tema ceritanya antara lain diambil dari babad sejarah, cerita rakyat atau kisah-kisah pada jaman kerajaan. Jumlah peraga ketoprak sendiri berbeda-beda, mengikuti keperluan alur ceritanya. Alur cerita ini disampaikan dalam dialog berbahasa Jawa.

Cerita ketoprak tidak penah mengambil dari wiracarita Ramayana atau Mahabharata. Sebab jika mengambil dari kedua epos ini, maka namanya bukan ketoprak lagi. Melainkan pertunjukan wayang orang.

Sejarah Ketoprak

Kepopuleran ketroprak mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1950-an di Yogyakarta. Awalnya, ketoprak merupakan hiburan luar istana. Pelakonnya menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pangeran, putri atau siapapun yang mereka kehendaki.

Lambat laun ketoprak dinikmati pula oleh kalangan ningrat. Di setiap penampilannya, selalu ada pelawak yang membuat pagelaran ketoprak terasa lebih hidup. Ceritanya yang menarik dan beragam, serta dialognya yang berbahasa Jawa membuat penonton seakan dibawa ke dunia pada jaman para raja masih berkuasa mutlak.

Pagelaran ketoprak diiringi pula dengan tembang-tembang Jawa di beberapa bagian cerita. Inilah mengapa ketoprak dapat dikatakan mirip dengan operet. Para pelakonnya pun berbusana dan bertata rias sesuai peran yang dibawakan.

Mengapa disebut ketoprak?

Sebab pada awalnya pertunjukan drama tradisional ini hanya diiring dengan suara lesung dan alu, yang biasanya dipakai menumbuk padi. Bunyinya prak, prak, prak, sehingga kemudian disebut kesenian ketoprak. Meskipun kemudian, pagelaran ketoprak diiringi dengan gamelan lengkap yang lebih menarik untuk dinikmati.

Apa bedanya ketoprak dengan ludruk?

Keduanya sama-sama merupakan pertunjukan seni drama tradisional. Ludruk berasal dari Jawa Timur, sedangkan ketoprak berasal dari Jawa Tengah. Bila ludruk mengangkat cerita-cerita keseharian dan kehidupan rakyat biasa, maka ketoprak lebih banyak mengangkat kisah sejarah. Baik fakta maupun fiksi, yang diperagakan dengan nilai-nilai moral tertentu.

Sebelum pementasan ludruk, biasanya didahului dengan pertunjukan tari remo. Sedangkan ketroprak tidak.


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :