Runtuhnya Kerajaan Majapahit terjadi pada sekitar abad kelima belas. Apakah benar, bahwa Majapahit runtuh karena serangan Demak?
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Sumber tertulis yang jelas-jelas berlatar belakang jatuhnya Majapahit adalah Serat Darmagandhul. Dalam kitab tersebut dikisahkan Raden Patah sebagai anak durhaka yang tidak tahu balas budi. Sudah diberi kekuasaan malah menikam ayah sendiri. Kerajaan Demak yang dibangunnya konon merupakan penyebab Majapahit hancur berantakan.
Tetapi, apakah memang benar demikian? Mengingat isi Serat Darmagandhul sendiri tidak seluruhnya akurat. Bahkan ditulis berabad-abad setelah kejatuhan Majapahit lewat.
Kejatuhan Majapahit Dalam Serat Darmagandhul
Darmagandhul bercerita tentang serangan Demak terhadap Majapahit. Beralasan untuk merayakan grebeg maulud, nyatanya yang dibawa Raden Patah adalah prajurit perang. Bukan sekedar arak-arakan.
Brawijaya V (raja Majapahit ketika itu) memang tidak seagama dengan Raden Patah. Putranya yang dibesarkan di seberang tersebut telah memeluk Islam, dan diijinkan untuk menjalankan keyakinannya sambil membangun Demak.
Namun mustahil agaknya bila Raden Patah menjatuhkan Majapahit di tahun 1478, seperti kata Darmagandhul. Sebab kitab Pararaton menulis bahwa pada tahun yang dimaksud (1478 Masehi, 1400 Saka), Majapahit justru diserang oleh putra-putra Rajasawardhana (raja Majapahit sebelumnya). Mereka menganggap Brawijaya V tidak berhak atas tahta Majapahit.
Dalam peristiwa tersebut lah Brawijaya V dipercaya meninggal dunia. Atau bisa jadi moksa. Kemudian putra-putra Rajasawardhana membangun kerajaan baru di Daha, yakni Kerajaan Keling. Pada kisaran waktu yang sama, Demak telah berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Hubungan kedua pewaris Majapahit ini pun memburuk. Terlebih lagi, Keling sampai bersekutu dengan Portugis.
Maka terjadilah pertempuran yang tak terelakkan.
Malangnya, dalam pertempuran antara kedua pewaris ini bukan masalah kekuasaan saja yang diangkat. Konflik yang ada malah dihubung-hubungkan dengan masalah agama, sehingga nampak seakan Hindu-Buddha berperang melawan invasi Islam. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian.
Di jaman dulu, tidak pernah ada ceritanya agama sampai memicu konflik sebesar ini. Karena pada dasarnya orang Jawa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan. Sehingga tiap-tiap orang pun dibebaskan memeluk keyakinan mana yang diimaninya.
Majapahit adalah kerajaan besar. Tidak bisa ia runtuh dalam semalam. Kenyataannya, di tubuh Majapahit telah muncul banyak konflik berkepanjangan yang menjadikannya keropos. Urusan rakyat terabaikan, rasa tidak puas pun bermunculan. Tanpa serangan Demak sekalipun, Majapahit bisa dipastikan runtuh dari balik temboknya sendiri.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :