Pernahkah Anda mendengar, tentang Pepali Ki Ageng Selo? Istilah pepali dalam Bahasa Jawa, maknanya adalah nasehat yang berupa pantangan atau larangan. Serta dapat diartikan pula sebagai pakem, ajaran, petunjuk, sekaligus pedoman hidup.
Pepali Ki Ageng Selo sendiri berisi tentang pedoman hidup yang menyangkut ajaran, aturan, petunjuk, serta larangan, yang dapat dikatakan masih relevan hingga sekarang.
Siapakah Ki Ageng Selo? Ki Ageng Selo merupakan nenek moyang para raja Mataram. Pepali yang beliau tinggalkan antara lain mengandung nilai-nilai luhur sebagai berikut:
- Sebagai manusia hendaklah jangan tinggi hati, jangan sombong, jangan usil, jangan serakah, dan jangan panjang tangan. Juga jangan gila pujian, jangan berbuat serong, jangan tebal muka, jangan berani malu, dan jangan mengagung-agungkan diri.
- Orang hidup itu sebaiknya mencari apa yang bagus. Tetapi ingatlah bahwa yang bagus itu bukan karena harta benda. Bukan karena pakaian, ataupun karena rupa. Disebut bagus adalah apa yang disayang oleh sesama, yaitu ketika semua orang kasih dan sayang terhadap kita, karena tingkah laku yang menyenangkan.
- Jangan mendewakan harta, jangan memuja pakaian indah, jangan pula mendewa-dewakan kepandaian atau ilmu sendiri. Jangan mengandalkan kekuatan jasmani, jangan memuja-muja mantera, jangan pula membanggakan perbuatan atau jasa sendiri. Janganlah menghamba kepada pengetahuan, sebab yang demikian itu tidak ada gunanya. Jangan berusaha agar dihormati, biarlah tiap orang bersikap dan berbuat sendiri.
- Jangan menggurui orang lain. Jangan perlakukan orang lain selayaknya binatang peliharaan, macam kerbau, sapi atau ayam. Tunjukkanlah baiknya bagaimana, sebelum orang tersebut berbuat salah. Bila terlanjur berbuat salah, jangan dicerca ataupun dipersalahkan. Juga jangan dicaci-maki, sebab yang demikian itu tidak ada faedahnya.
- Jangan berbuat sembrono dan tergesa-gesa. Dalam hidup ini orang harus memperhatikan bahaya. Adapun bahaya hidup itu ada tiga macam, yakni bahaya karena ucapan, bahaya karena penglihatan, dan bahaya yang bersarang di dalam hati.
- Hendaklah berguru dan tahu malu. Malu itu ada dua macam, yaitu malu kepada Tuhan, dan malu terhadap sesama manusia. Maka berhati-hatilah, jangan sampai tercela. Terhadap sanak saudara, jangan usil, jangan tinggi hati, jangan serong, dan jangan suka mencampuri urusan orang lain.
- Perbuatan jahat akan menemui kejahatan pula. Barang siap menanam kebaikan akan memperoleh kebaikan pula. Jika berkedudukan tinggi dan memerintah orang lain, hendaknya jangan berbuat semena-mena. Akibatnya tidak akan langgeng serta tercela.
- Jangan suka gegabah, bertengkar, sewenang-wenang, mengagungkan ilmlu sendiri, bertabiat rendah, sombong, usil, serta sembrono. Sebab semua hal yang demikian ini mendatangkan bencana.
- Terhadap orang yang rendah hati, hendaklah bersikap segan. Orang yang demikian hendaknya disayangi, agar membawa berkah. Tirulah sikapnya, karena rendah hati itu mencakup sikap yang halus, tutur kata yang sopan, berhati-hati, dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
Demikianlah kurang lebihnya, isi dari Pepali Ki Ageng Selo. Semoga dapat menjadi pedoman hidup yang baik bagi kita.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :