Secara bahasa, suluk artinya jalan atau cara. Juga bisa diartikan sebagai tingkah laku atau kelakuan yang baik. Istilah ini diturunkan dari ‘salaka yasluku’ yang bermakna ‘memasuki, melalui jalan, bertindak, dan memasukkan.’
Dalam ajaran Islam Kejawen, suluk adalah salah satu cara menuju ketuhanan.
Apa Itu Suluk?
Suluk adalah keadaan jiwa atau tindakan kaum sufi yang dianggap sebagai sebuah perjalanan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Menurut seorang pakar tasawuf, orang yang menempuh suluk disebut salik (pejalan rohani).
Tujuan suluk adalah untuk menjernihkan akhlak dan amal pengetahuan. Dilakukannya dengan cara beramal lahir batin secara aktif. Semua kesibukan dicurahkan demi Tuhan, agar dapat membersihkan batin untuk menghadap Sang Pencipta.
Maka dengan demikian, suluk tidak jauh beda dengan tarekat (thoriqoh). Inti ajarannya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Bedanya, tarekat masih bersifat konsep, sedangkan suluk sudah masuk ke dalam prakteknya.
35
“Diam dalam tafakur, Wujil
Adalah jalan utama (mengenal Tuhan)
Memuja tanpa selang waktu
Yang mengerjakan sempurna (ibadahnya)
Disebabkan oleh makrifat
Tubuhnya akan bersih dari noda
Pelajari kaedah pencerahan kalbu ini
Dari orang arif yang tahu
Agar kau mencapai hakikat
Yang merupakan sumber hayat.”
36
“Wujil, jangan memuja
Jika tidak menyaksikan Yang Dipuja
Juga sia-sia orang memuja
Tanpa kehadiran Yang Dipuja
Walau Tuhan tidak di depan kita
Pandanglah adamu
Sebagai isyarat ada-Nya
Inilah makna diam dalam tafakur
Asal mula segala kejadian menjadi nyata.”
38
“Renungi pula, Wujil!
Hakikat sejati kemauan
Hakikatnya tidak dibatasi pikiran kita
Berpikir dan menyebut suatu perkara
Bukan kemauan murni
Kemauan itu sukar dipahami
Seperti halnya memuja Tuhan
Ia tidak terpaut pada hal-hal yang tampak
Pun tidak membuatmu membenci orang
Yang dihukum dan dizalimi
Serta orang yang berselisih paham.”
39
“Orang berilmu
Beribadah tanpa kenal waktu
Seluruh gerak hidupnya
Ialah beribadah
Diamnya, bicaranya
Dan tindak tanduknya
Malahan getaran bulu roma tubuhnya
Seluruh anggota badannya
Digerakkan untuk beribadah
Inilah kemauan murni.”
40
“Kemauan itu, Wujil!
Lebih penting dari pikiran
Untuk diungkapkan dalam kata
Dan suara sangatlah sukar
Kemauan bertindak
Merupakan ungkapan pikiran
Niat melakukan perbuatan
Adalah ungkapan perbuatan
Melakukan shalat atau berbuat kejahatan
Keduanya buah dari kemauan.”
(Petikan Suluk Wujil dan terjemahannya, 35-36 & 38-40)
Pengertian Suluk
Dalam istilah tasawuf, suluk bukan sekedar cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tetapi juga dianggap sebagai suatu jalan untuk memperoleh makrifat. Selanjutnya, istilah ini juga kemudian dipakai untuk menyebut segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, dengan tujuan agar orang tersebut dapat mencapai suatu keadaan jiwa (maqam) tertentu.
Kaitannya dengan pemahaman tasawuf, suluk adalah sebuah perjalanan spiritual menuju Tuhan. Sang salik atau pejalan rohani melewati berbagai keadaan dan kedudukan, untuk menunjukkan penghambaannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dalam intinya, hakekat suluk adalah mengosongkan diri. Hingga bersih dari sifat-sifat buruk (perbuatan maksiat lahir dan batin), dan kemudian mengisinya dengan sifat-sifat terpuji atau mahmudah, melalui ketaatan lahir batin.
Macam-Macam Suluk
Diantara macam-macam suluk yang paling dikenal, tiga diantaranya adalah:
- Suluk Sukarasa. Suluk ini menceritakan tentang kisah Ki Sukarasa yang mencari ilmu sejati, dengan tujuan untuk mencapai atau mendapatkan kesempurnaan.
- Suluk Wujil. Isi suluk ini adalah nasehat Sunan Bonang kepada Wujil, seorang kerdil yang tadinya merupakan bekas abdi Raja Majapahit.
- Suluk Malang Sumirang, yang isinya mengagungkan orang-orang yang telah mencapai kesempurnaan.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :