Ki Ageng Pengging terlahir dengan nama Kebo Kenanga. Ia adalah penguasa daerah Pengging yang dihukum mati pada masa Kesultanan Demak, atas tuduhan pemberontakan.
Siapakah Ki Ageng Pengging?
Bisa dipastikan bahwa Ki Ageng Pengging adalah orang berilmu. Ia merupakan murid Syekh Siti Jenar pada masanya. Bahkan bila dirunut, maka ia merupakan keturunan Prabu Brawijaya V.
Seharusnya ia berhak atas tahta, andaikata Pengging tidak dikalahkan oleh Demak pada akhirnya. Sebab ayah Ki Ageng Pengging adalah Andayaningrat, Adipati Pengging yang mempersunting Ratu Pembayun, putri Prabu Brawijaya V dari garwa padmi (permaisuri). Sedangkan Raden Patah yang menguasai Demak ketika itu sejatinya adalah anak Prabu Brawijaya dari garwa ampeyan (selir).
Lewat Serat Kanda dikisahkan, bahwa Adipati Pengging (ayah Kebo Kenanga) meninggal ketika berperang melawan Demak. Ia tewas di tangan Sunan Ngudung. Ironisnya, Kebo Kenanga sendiri kelak tewas di tangan anak Sunan Ngudung, yakni Sunan Kudus.
Kecurigaan Demak Terhadap Ki Ageng Pengging
Ada yang meyakini bahwa kecurigaan Demak bermula ketika Pengging menggelar pertemuan. Bukan hanya Syekh Siti Jenar yang hadir disana, tetapi juga Ki Ageng Ngerang, Ki Ageng Butuh dan Ki Ageng Tingkir. Maka pihak Demak pun beranggapan bahwa Pengging tengah merencanakan pemberontakan.
Utusan pertama yang dikirim ke Pengging adalah Patih Wanasalam. Intinya, Kebo Kenanga diperintahkan untuk menghadap kepada sultan di Bintara. Kebo Kenanga menolak. Ia beralasan bahwa dirinya bukan lagi siapa-siapa. Sehingga tidak wajar bila menghadap seorang sultan. Ketika itu memang Pengging sudah jatuh karena perang, kadipatennya sudah tidak ada. Ki Ageng Pengging hanya menampilkan dirinya sebagai seorang petani biasa.
Dua atau tiga tahun kemudian, panglima perang Demak diperintahkan untuk turun tangan. Dialah Sunan Kudus, yang berangkat ke Pengging bersama ratusan prajurit. Pesan yang dibawanya masih sama, yaitu agar Ki Ageng Pengging menghadap kepada Raden Patah.
Kebo Kenanga menolak, dan dengan penolakannya itu secara tidak langsung ia mempersilakan Sunan Kudus untuk melakukan eksekusi di tempat.
Banyak yang menganggap, bahwa sebenarnya Kebo Kenanga meninggal atas pilihannya sendiri. Karena antara nyawa dan harga diri, hanya salah satu yang bisa ia miliki. Konon sebelum meninggal dunia, Kebo Kenanga sempat berdialog dengan Sunan Kudus. Dialog dramatis tentang ajaran Manunggaling Kawula Gusti itulah, yang tertuang dalam Serat Kandha.
Kebo Kenanga meninggalkan seorang anak, yakni Mas Karebet. Karena diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir, maka ia kemudian dikenal sebagai Jaka Tingkir. Kelak, si Jaka Tingkir inilah yang menjatuhkan keberadaan Demak. Karena di tangannya, pusat pemerintahan beralih dari Bintara ke Pengging sebagai Kerajaan Pajang. Di tangannya pula, garis waris Raden Patah berakhir dengan tewasnya Arya Penangsang.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :