.
.
Berbicara tentang praktek Pesugihan Jawa tidak akan lepas dari sesajen. Selain diperuntukkan sebagai kelengkapan ritual, sesajen juga merupakan suatu bentuk rasa syukur atas apa yang telah dimiliki. Keberadaan rasa syukur ini sendiri telah terbukti ampuh dalam membantu mendatangkan rezeki yang lebih banyak lagi.
Mempersiapkan sesajen memang bukan perkara gampang, karena itulah tidak sedikit pelaku pesugihan yang cenderung mempercayakan segala kebutuhan ritual kepada perantara atau paranormal yang didatanginya. Istilahnya, si pelaku tinggal terima bersih saja.
Kita dapat mengambil Ilmu Pesugihan Kandang Bubrah sebagai contoh. Amalan pesugihan kuno yang selama ratusan bahkan ribuan tahun melegenda di Pulau Jawa ini memiliki satu ciri khas, yaitu pelakunya diwajibkan untuk membangun atau menata rumah setiap setahun sekali sebagai syarat pesugihan. Maka tak heran bila para pelaku Ilmu Pesugihan Kandang Bubrah memiliki rumah mewah dan megah, selalu diperbarui atau direnovasi meski segala sesuatunya masih baru dan baik.
Selain renovasi, pelaku Ilmu Pesugihan Kandang Bubrah juga perlu menyiapkan sesajen di rumahnya. Termasuk dalam isi sesajen tersebut antara lain:
- Delapan keping mata uang logam, masing-masing diletakkan pada delapan penjuru mata angin
- Kain batik bercorak delapan rupa, masing-masing dibeberkan pada delapan pilar yang terletak di delapan penjuru
- Daging dendeng, daun keladi dan dedak (makanan ayam ternak) yang dipendam di bawah delapan tiang rumah
- Sepasang tumpeng yang diletakkan pada empat pojok atau empat sudut siku-siku rumah
- Padi setangkai, kelapa secungkil dan gula selirang (sepotong gula merah Jawa)
- Pisang ayu, sirih ayu, gambir, jambe (pinang), tembakau dan kapur
- Tikar baru selembar, kemenyan dan pelita
- Kelapa utuh sebutir, diletakkan di titik tengah rumah
- Gentong atau tempayan empat buah, diisi air dan ditempatkan di sebelah kiri rumah
- Kendi baru empat buah, diisi air dan bunga setaman, diletakkan di tengah-tengah rumah
- Cengkruk gimbal, wajid arang dan bunga padi
- Daun keluwih, daun dadap serep, daun kara, daun cangkring dan daun walikukun
- Empat buah empluk berisi beras penuh, ditempatkan di empat penjuru mata angin
- Nasi uduk dicampur ayam putih, ditempatkan di sebelah kiri rumah
- Nasi golong empat pasang, daging kerbau, pecel tawon dan sayur menir, ditempatkan di sebelah kiri rumah
- Dua tampah jajan pasar komplit, dibubuhi kapur sirih
- Setampah bubur merah dan setampah bubur baro (merah-putih)
- Apem kocor dan cendol
Syaratnya, semua nasi, daging dan segala macam panganan harus bersih. Malah terkadang agar ritualnya lebih sempurna, bahan-bahan panganan tersebut harus didatangkan dari daerah-daerah tertentu yang menurut perhitungan kuno memenuhi syarat keseimbangan lima unsur alam.
Itu baru sesajennya saja, belum ubarampe lain dan perhitungan tanggal beserta waktu pelaksanaan ritual. Inilah mengapa para pelaku pesugihan Jawa banyak mempercayakan kebutuhan ritual mereka kepada para pakar yang sudah jauh lebih memahami seluk-beluk Pesugihan Jawa, serta sanggup melakoni tirakat khusus agar si pelaku pesugihan ini tinggal mengamalkan amalan yang sederhana.
.
Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :