Asal Mula Nama Kerajaan Demak – Babad Tanah Jawi

Ada beberapa pendapat mengenai asal mula nama Kerajaan Demak.

Menurut Solochin Salam, Demak berasal dari Bahasa Arab, yaitu Dhima, yang artinya sesuatu yang mengandung air. Hal ini berdasarkan fakta bahwa daerah Demak memang banyak mengandung air. Adapun penyebab daerah Demak mengandung banyak air adalah karena dahulunya di Bintara terdapat banyak rawa dan tanah payau sehingga banyak telaga tempat menampung air.

Menurut Hamka, nama Demak berasal dari Bahasa Arab, yaitu Dama, yang artinya air mata. Alasan Hamka disini adalah melihat betapa sulit dan susahnya mengembangkan dan menyiarkan agama Islam pada waktu itu. Sebab, agama yang terlebih dahulu sudah dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Jawa, yaitu agama Hindu, Buddha, Animisme, dan Dinamisme. Sehingga, juru dakwah banyak yang prihatin, tekun, dan selalu menangis kepada Allah, memohon petunjuk serta kekuatan dari-Nya.

Pendapat lain mengatakan bahwa nama atau kata Demak berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang memiliki dua arti yang berbeda satu sama lainnya. Pertama, kata Demak bermakna Tanah Hadiah yang diberikan raja kepada pengikut setia atau sebagai tanah tunjangan dari Maharaja kepada Raja Muda di kerajaan bawahan. Kedua, Demak bermakna menyerang dengan tiba-tiba atau menerkam.

Menurut Purbatjaraka, kata Demak berasal dari kata Delemek, dari Bahasa Sansekerta, yang artinya tanah yang mengandung air. Dan menurutnya, di seluruh Tanah Jawa hanya ada satu tempat yang namanya berasal dari Bahasa Arab, yaitu Kudus (Al-Qudus).

Menurut Slamet Muljana, Demak diartikan anugerah atau ganjaran, yaitu anugerah dari Prabu Kertabhumi yang diberikan kepada Raden Patah atas bumi bekas hutan Glagah Wangi. Dasar etimologisnya adalah Kitab Kakawin Ramayana VI/ 198 atau Kawi Ordonden XXIII, yang berbunyi, ‘Wineh Demak Kapwa Yatha Kramannya.’

H. Oemar Amir Hoesin menduga bahwa kata Demak berasal dari nama sebuah kota di Mesir, yaitu Dimyat. Pada jaman Khalifah Fatimiyah, guru-guru agama yang datang ke Indonesia banyak yang berasal dari tempat tersebut.

Menurut K.R.T. Honggo Maulana, kata Demak jelas berasal dari Bahasa Arab. Sebab, sejak abad ketujuh, agama Islam telah masuk ke wilayah Majapahit. Kadipaten Demak adalah satu-satunya wilayah Majapahit yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam.

Menurut cerita tutur, kata Demak berasal dari peristiwa Nyai Lembah yang berasal dari Rawa Pening, lesungnya terdampar di muara Sungai Tuntang. Untuk mencari penyebab terdamparnya lesung tersebut, Nyai demak-demek (Bahasa Indonesia= meraba-raba) di dasar sungai. Data kata demak-demek itulah, muncul nama Demak.

Tentang kata Demak yang lebih menarik adalah berdasarkan sumber prasasti yang berasal dari jaman Majapahit, pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk. Nama Demak telah disebut sebagai salah satu dari 33 pangkalan dari jaringan lalu lintas air pada masa itu.

Demikianlah beberapa pendapat mengenai asal mula nama Demak. Dari beberapa pendapat tersebut, sangat sulit menentukan yang lebih dapat dipercaya. Namun, setidaknya, kita dapat menjadikan semua pendapat itu sebagai referensi untuk memperkaya khasanah pengetahuan kita mengenai Kerajaan Demak.

Diambil dari: Babad Tanah Jawi (Laksana, 2014), Soetjipto Abimanyu


Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini :

Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini :